Posts

Showing posts from December, 2015

Lanjutan "Tataplah anak-anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (6)

Dua kata yang sering muncul di buku pengasuhan anak bahasa Jepang adalah しつけ yang kalau diartikan bebas mungkin "mendidik" "mendisiplinkan" "mengajarkan sopan santun", dan 自立 yang artinya mandiri atau independen. Proses mendidik anak ini sangat erat kaitannya dengan menumbuhkan kemampuan anak untuk dapat mandiri. Mendisiplinkan anak bisa sangat beragam bagi setiap orangtua karena perbedaan nilai maupun adat dan budaya . Maka penulis memberi contoh kasus yang bersifat umum; toilet training. Mengajarkan anak untuk bab dan bak di toilet. Penulis menekankan kembali pentingnya bersikap sabar, tidak terburu-buru dan tidak memaksa. Penulis sangat "keras" menekankan bahwa orangtua atau perawat yang merasa jijik membersihkan bab/bak anak/pasien tidak pantas menjadi orangtua atau perawat. Anak-anak belum mengerti bab/bak itu kotor sedangkan pasien/lansia memang secara fisik tidak dapat bak/bab sendiri. Bayangkan kalau orangtua atau perawat memperlihatk

こどもへのまなざし Tataplah Anak-anak Kita

Image
Judul : こどもへのまなざし Penulis : Masami Sasaki      Penerbit : Fukushinkan, 1998 Jumlah halaman : 324 halaman ISBN : 9784834014730 Buku tulisan Masami Sasaki, seorang psikolog anak kelahiran tahun 1935, sebuah buku parenting yang sangat terkenal. Buku ini pertama kali diterbitkan tahun 1998 dan buku yang saya miliki adalah cetakan ke 53, terbitan tahun 2013.  Saya membaca sedikit demi sedikit sambil menuliskan catatan-catatan kecil sebagai status facebook yang kemudian saya kumpulkan kedalam tulisan tersendiri dan kemudian merangkumnya dalam tulisan ini.

Lanjutan "Tataplah anak-anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (2)

Anak-anak bukan hanya dibesarkan oleh orangtua, bukan hanya belajar dari guru/orang dewasa, tapi mereka saling membesarkan satu sama lain (terjemahan asal dari 育ち合う) dan saling belajar dalam lingkungan anak-anak. Membesarkan anak di Jepang (entah saya aja kali atau ada yang punya pikiran sama ya), saya merasa kesepian. Meskipun background bisa di set berubah-ubah, rumah, taman, sungai, pantai, museum atau dimanapun itu, aktornya tetap IBU dan ANAK. Sudah dapat dipastikan tarik ulur pengendalian yang sama di setiap tempat. Beda halnya kalau anak-anak dibiarkan bersama anak-anak lain di dunia mereka sendiri, mereka belajar mengendalikan diri sendiri, memimpin dan dipimpin, mengatur dan diatur atau bahkan membuat peraturan diantara mereka sendiri, tanpa campur tangan orang dewasa. Mempelajari banyak hal dari guru/orang dewasa itu penting, tapi belajar dari sesama anak-anak juga penting. Proses inilah yang namanya "anak-anak saling membesarkan satu sama lain" yang dimaksud b

Mengenal Pasar Saham Jepang

Image
Disarikan dari buku "Kabu no shikumi" tulisan Tomio Sugimura, terbit tahun 2013 Apa itu Saham? Perusahaan yang pertama kali menerbitkan sahamnya di dunia adalah East Indie Companie (atau yang kita kenal sebagaiVOC) pada tahun 1600-an. Perusahaan yang beroperasi di Asia Tenggara memperdagangkan rempah-rempah, katun dan sutra yang memperoleh banyak keuntungan dan bahkan didukung oleh negara dan dipersenjatai. Perusahaan lokal Jepang konon mulai menerbitkan saham sejak jaman kaisar Meiji (1868) tapi tidak cukup sistematis dan banyak mengalami kebangkrutan. Perusahaan terbuka baru benar-benar terbentuk pada tahun ke-5 kekaisaran Meiji, yaitu pada saat pendirian Bank Nasional Jepang.

Tataplah anak-anak kita こどもへのまなざし Masami Sasaki (1)

Buku yang ditulis psikolog anak Masami Sasaki, saya pinjam dari perpus pemda karena beberapa kali di-mention oleh Rieko Nakagawa di buku nasihat parenting kemarin. Maksudnya buku yang ini : Semua Anak-anak Bermasalah Membaca sedikit saja saya sudah capek, karena tulisan kecil, kalimatnya panjang-panjang. Belum lagi kesan seakan apapun yang terjadi pada anak-anak, semua menjadi tanggungjawab ibu. Mungkin efek psikologis karena yang menulis buku ini adalah seorang laki-laki (lho?!) Tapi berkat keukeuh melanjutkan membaca jadi terbuka juga matahati (cieeee) ini. Mengapa sebagian ibu perlu "me time" yang harus benar-benar menyendiri untuk merasa relaks, dan banyak juga yang merasa tak perlu "me time" karena dengan beraktivitas bersama anak-anak justru mereka merasa relaks. Konon katanya tipe pertama kurang memiliki keahlian membangun hubungan antar manusia (termasuk dengan anak, kan biar kecil manusia juga), jadi bergaul atau berhubungan dengan manusia itu ter

Lanjutan "Tataplah anak-anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (3)

Sulitnya menjadi orangtua itu adalah menghadapi gelombang yang datang bergantian dan bertubi-tubi antara 依存 "ketergantungan" dan 反抗 "perlawanan" anak. Betapa menyebalkan, anak-anak yang apa-apa masih bergantung pada orangtua tapi begitu berani melawan orangtua. Tapi dalam gelombang ketergantungan dan perlawanan itulah mereka tumbuh dewasa. Menikmati ketergantungan mereka saja tapi kesal atau kecewa saat mereka melawan adalah sikap yang tidak adil. Nikmatilah baik ketergantungan maupun perlawanan mereka, sambil melindungi mereka agar bisa mengatasi gelombang-gelombang itu dan akhirnya tumbuh dewasa. Jika anak-anak diibaratkan "pitcher" yang tangguh, maka kita orangtua harus berlatih menjadi "catcher" yang tangguh pula.   Konon masa perlawanan yang penting adalah saat usia sekitar 3 tahun, 6-7 tahun dan 11-13 tahun. Yang berarti saya sedang mengalami 2 anak di masa-masa "perlawanan", dan satu bayi yang benar-benar sedang bergant

Lanjutan "Tataplah anak-anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (4)

Istilah parenting yang sering disebut-sebut dalam bahasa Jepang adalah 信頼感 atau "trust" yang berkaitan erat dengan "percaya kepada orang lain/lingkungan" dan 安心感 atau "security" yang berkaitan erat dengan rasa tentram dan percaya pada diri sendiri. Menurut Teori 8 tahap perkembangan psikologis Erik Erikson, tahap 0-2 tahun adalah masa penting untuk pertumbuhan trust dan security ini. Bayi yang tidak bisa melakukan apa ... -apa untuk dirinya sendiri hanya bisa menangis sebagai wujud usahanya. Semakin responsif sikap pengasuh, semakin baik pengaruhnya terhadap pertumbuhan trust dan security ini. Menurut penulis, di masa 0-2 tahun ini tidak ada istilah "anak sulit" atau "anak bau tangan". Bayi yang terus menerus menangis pun suatu saat akan "menyerah" dan berhenti menangis. Sikap pengasuh yang membiarkan bayi menangis dengan alasan untuk mengajarkan "survival", atau "self soothing" adalah salah. Bayi yan

Lanjutan "Tataplah anak anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (5)

Untuk menekankan pentingnya tahap awal 0-2 tahun dari teori tahapan psikologi Erikson, penulis menjelaskan suatu proses pertumbuhan penting pada usia sekitar 6 bulan sampai 30 bulan, yaitu Social Referencing (hasil penelitian Robert N Emde). Saat bayi mulai merangkak (sekitar 6 bulan) mereka mulai meng-eksplorasi sekitarnya. Saat menemukan sesuatu yang baru, mereka pasti merasa penasaran, ragu-ragu atau bahkan takut ... untuk menyentuhnya. Bayi pasti akan menengok ke arah pengasuhnya, dan saat itulah pasti akan terjadi kontak mata, seakan mereka bertanya "Ibu, aku harus bagaimana? beritahu aku!". Menengok dan bertanya inilah yang disebut Social Referencing: memperoleh jawaban atau panduan dari sekitar (masyarakat) untuk bersikap. Oleh karena itu bersabarlah saat kita harus selalu mengekor atau mengejar bayi kita, menjelaskan kepada mereka "jangan takut" , "tidak apa-apa" atau memperingatkan "tidak boleh!", "Ini berbahaya!". Bayangkan

Lanjutan "Tataplah anak-anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (7)

Kalau orangtua ditanya, ingin seperti apakah anak-anak mereka kelak? rata-rata jawabannya, "anak yang pintar secara akademis, unggul dalam olahraga, lembut hati やさしい dan ber-empati (tepa selira?) 思いやり". Tapi ketika ditanya bagaimana caranya mendidik anak supaya berhati lembut dan memiliki empati? mereka tidak bisa menjawab seyakin ketika mereka menjelaskan langkah-langkah menggembleng anak supaya kuat di bidang akademis maupun olahraga. Mengapa? Karena menumbuhkan sifat hati yang lembut dan memiliki empati terhadap orang lain itu sulit. Bukan tumbuh melalui pembelajaran atau latihan, tapi melalui "peneladanan", "meniru" dan "mengalami". Manusia adalah mahluk yang pandai meniru. Bukankah ada cerita manusia yang dibesarkan oleh serigala lalu tindak tanduknya menjadi mirip serigala? (termasuk berlari menggunakan tangan dan kaki). Itulah kehebatan manusia, binatang apapun walau dibesarkan manusia tidak bisa mirip manusia! Apa yang dimaksud deng

Lanjutan "Tataplah anak anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (8)

Setelah masa-masa SD, anak-anak memasuki masa remaja, masa pencarian jati diri atau identity. Kalau masa anak anak mereka sangat subjektif; melihat diri mereka sendiri tanpa memperhatikan orang lain atau sekitar, maka masa remaja mereka mulai melihat diri mereka secara objektif; menempatkan diri dalam lingkungan. Ketika mereka anak-anak dan ditanya ingin menjadi apa, dengan cepat mereka menjawab, astronot, atlet olimpiade, artis, chef terkenal dan lain lain tanpa "menghitung" seberapa besar kans yang mereka miliki untuk mewujudkannya. Sedangkan setelah remaja, mereka mulai melihat sekeliling dan "menghitung" sejauh mana usaha mereka dan dukungan sekitar dalam mewujudkan keinginan dan cita-cita mereka. Banyak kebiasaan baru yang menjadi ciri khas remaja. Pertama, senang bercermin. Ini menunjukkan "kepedulian" mereka tentang seperti apakah penampilan luar mereka di mata orang lain. Kedua, senang berkumpul dan menghabiskan waktu dengan teman, termasuk berl

Lanjutan "Tataplah anak-anak kita" こどもへのまなざし Masami Sasaki (9)

Setelah melewati masa remaja, masa pencarian identitas, anak-anak memasuki usia dewasa dan bersiap menjadi anggota masyarakat yang aktif. Penulis membahas masa remaja dan masa menjelang dewasa dengan sangat ringkas. Mungkin untuk menekankan bahwa pada masa ini adalah masa hasil dari 子育てupbringing, pengasuhan anak yang telah selesai. Masalah yang timbul selain merupakan hasil dari masa pengasuhan, juga pengaruh dari kon disi sosial masyarakat itu sendiri. Permasalahan yang timbul dari kurangnya pengasuhan adalah minimnya rasa percaya diri, sulit mempercayai orang lain, merasa tidak dicintai dan tidak bahagia yang akhirnya berimbas pada perilaku kekerasan atau menarik diri dari lingkungan. Juga munculnya orang dewasa yang jiwanya masih seperti anak-anak, memiliki kecenderungan untuk lebih cepat marah tetapi di sisi lain kurang sensitif untuk merasakan kesedihan atau kegembiraan. Juga berlebihan dalam merasa superior atau inferior. Permasalahan sosial yang menonjol adalah masyarakat

Lanjutan Tataplah anak-anak kita こどもへのまなざし, Masami Sasaki (10)

Memasuki bab terakhir, penulis menyampaikan pesan kepada dua pelaku penting pengasuhan anak (pada tahap penting 0-6) yaitu pengasuh di daycare/guru TK dan kepada orangtua. Kepada guru TK, penulis menekankan bahwa pilihan profesi menjadi pengasuh daycare maupun guru TK pasti didasari akan rasa cinta pada anak-anak, dan secara langsung berarti cinta kepada sesama manusia. Mencintai anak termasuk di dalamnya turut menerim ... a asal usul anak-anak, termasuk orangtua mereka. Ada kalanya prinsip pendidikan TK berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan orangtua murid, atau bahkan gaya pengasuhan orangtua "menghapus" segala usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh pengasuh/guru di daycare/TK. Penulis menekankan bahwa, anak-anak yang sudah terlanjur salah asuh, biasanya kerap "berulah" untuk mendapatkan perhatian. Anak-anak ini sudah terlanjur kehilangan rasa percaya diri dan kurang merasa secure, sehingga seakan ingin "menguji" pengasuh/guru TK ap

Lanjutan Tataplah anak-anak kita こどもへのまなざし, Masami Sasaki (selesai)

Sedangkan pesan kepada orangtua, penulis memulainya dengan bertanya, "sebenarnya pengasuhan anak itu kewajiban siapa?". Penulis menepis anggapan bahwa fenomena banyaknya ibu yang bekerja di luar rumah berdampak pada less parenting atau kurangnya pengasuhan. Toh sejak jaman dulu para ibu sudah bekerja di luar rumah, di ladang atau di pasar dll. Berada di rumah 24 jam pun tidak menjamin meningkatnya kualitas pengasuhan. Membebankan pengasuhan seluruhnya kepada ibu juga tidak tepat. Pengasuhan memang memerlukan sifat "keibuan", yang bisa berbeda tingkatan-nya pada setiap ibu, dan bukan berarti hanya dimiliki oleh seorang ibu. Pengasuhan menjadi kewajiban bersama orangtua, tepatnya keluarga. Kehadiran ibu secara fisik memang penting tapi tentu sebagian perannya bisa digantikan oleh ayah, atau siapa saja yang dianggap capable/mampu. Bahkan peran ayah ini menjadi sangat penting jika ibu (karena satu dan lain hal) tidak dapat memberikan pengasuhan dengan baik. Hanya sa

生活の自立 Handbook

Image
Buku ini terbitan tahun 2009, isinya mengenai bagaimana melatih anak supaya mampu mengerjakan sendiri hal2 pokok sehari2; BAK/BAB di toilet, Makan dan minum, Tidur, Ganti Pakaian dan Menjaga Kebersihan. Sebenarnya buku ini ditulis untuk 保育者 atau petugas penitipan anak di Jepang. Untuk masing2 kemandirian tersebut diatas diuraikan dalam bab tersendiri. Uraian setiap bab meliputi tahapan perkembangan anak dihubungkan dengan perkembangan kemandiriannya, misalnya untuk kemandirian BAB/BAK dijelaskan apa2 saja yang sudah bisa dilakukan ketika anak berusia 0-1 tahun, sekitar 2 tahun, 3 tahun dan 4-5 tahun. Kemudian tips2 mengenai alat2 peraga dan kegiatan bermain yang disesuaikan umur dan jenis kemandirian yang sedang dilatih, tips2 mengenai alat2 yang digunakan (misalnya sendok yang mudah digunakan oleh anak supaya bisa makan sendiri), cara memberi contoh dan cara menjelaskan yang baik sesuai dengan kemampuan pemahaman anak (sukaa banget ilustrasi cara mengajarkan memegang mangkuk dan

Untung Gak Beli...Untung Beli Perlengkapan Bayi dan Anak

Image
Alias terjemahan suka2 saya dari judul buku ini; 子ども用品・ベビー用品 買わなきゃよかった 買ってよかった―先輩ママの体験集. Buku yang saya pinjem beberapa minggu lalu, isinya daftar barang2 bayi dan anak yang katanya OK dan Not OK untuk dibeli (kalo dikasih mah gapapa. Gak dibaca huruf per huruf tapi discan aja barang2 apa aja yang katanya OK dan gak OK. Menurut saya siy bermanfaat banget deh buku ini (setidaknya buat saya). Soalnya sebagai ibu baru yang "demam panggung" kalo ke toko peralatan anak2 suka kalap...kayaknya ini butuh itu butuh. Apalagi di Jepang barang2 anak banyak banget, sepertinya bermanfaat dan memudahkan saya nantinya. Belom lagi kayaknya lucu2, imut2...walopun harganya amit2 he3...jadi saya suka bela2in berburu di toko perlengkapan bayi dan anak yang second hand di deket rumah. Kalau dilihat2 sepertinya lebih banyak barang yang NOT OK untuk dibel i. Oya barang2 dimaksud dikelompokkan kedalam makanan, pakaian, seputar makan, mainan bahkan buku2 parenting. Alasan2nya juga macem2 n kaya

Telur Dadar Tamako 玉子の卵焼き

Image
Hari ini saya selesai membaca buku ini, Tamako no Tamagoyaki (telur dadar buatan Tamako). Kenapa saya maksa posting soal buku ini? karena....ternyata susah ya baca buku dengan suara lantang sambil berurai airmata hu3. Ceritanya simpel aja siy, anak kembar beda telur laki2 dan perempuan, Toshi dan Tamako. Kakek dari pihak ayah punya usaha ayam petelur dan semua nama perempuan di garis keluarga ayah menggunakan huruf tama 玉 yang artinya bola yang biasa dipake buat menulis tamago yang artinya TELUR. Si 2 anak kembar ini bener2 beda, si kakak ganteng, pintar dan sensitif sementara si adek buruk rupa, agak2 oon dan kasar suka berantem di sekolah. Si kembar ini sama2 kelas 4 di sekolah yang sama walopun beda kelas n si kakak sering ketempuhan kalo si adek bikin onar. Awal2 buku ini si kakak ngeluh terus karena adiknya bikin dia malu terus tapi lama2 si kakak jadi ngeh si adik juga istimewa dan ternyata dia sayaang banget sama adiknya. Air mata saya mulai terbit ketika sang ayah (seorang che

Seperti apa siy mainan yang baik itu? (bag 2)

Lanjuuuut..... Contoh Mainan yang Baik Tsumiki (blok kayu) , poin penting yang harus diperhatikan dalam memilih tsumiki adalah dimensinya. Untuk anak usia 1.5 tahun ke atas katanya  ukuran 3.5 cm itu pas banget. Dimensi maksudnya ukuran dasar untuk menyusun balok, misalnya dimensi 3 cm terdiri dari kubus (3x3x3) cm, balok ukuran (3x3x6) cm dan ukuran (3x3x9) cm. Jadi bisa disusun untuk mencapai tinggi yang sama. Bentuk standar kubus, balok, segitiga, bulat dan bola. Kalau yang berwarna pilih yang standar warna pelangi (mejikuhibiniu) atau warna dasar merah, kuning dan biru.

Seperti apa siy mainan yang baik itu? (bag 1)

Image
Saya perlu waktu lamaaaa sekali membaca buku ini...habis isinya tulisan semua (ya iyalah...buku gitu lho..bukan komik!). Tapi memang biasanya saya milih buku yang banyak ilustrasinya menyesuaikan dengan kemampuan membaca saya. Akibatnya, sekali diperpanjang pun belum selesai...mau diperpanjang sekali lagi ternyata gak boleh, harus nunggu. Akhirnya minggu lalu dapet deh....terus dikebut biar selesai.

Untung Gak Beli...Untung Beli Perlengkapan Bayi dan Anak

Image
Alias terjemahan suka2 saya dari judul buku ini; 子ども用品・ベビー用品 買わなきゃよかった 買ってよかった―先輩ママの体験集. Buku yang saya pinjem beberapa minggu lalu, isinya daftar barang2 bayi dan anak yang katanya OK dan Not OK untuk dibeli (kalo dikasih mah gapapa kali ya he3).

Ibu yang hebat, Ibu yang kesepian (pengantar)

Image
gambar diambil dari shutterstock Minggu ini saya pinjam 3 buku di perpus, 「さみしいママ」にさよなら terjemahan bebasnya kira2 "selamat tinggal ibu yang kesepian", 「ママは働いたらもっとスゴイぞ!」 terjemahan bebasnya "Ibu bekerja lebih hebat lho!" dan 「よいおもちゃとはどんなもの?」terjemahan bebasnya "seperti apa sih mainan yang baik itu?".

「さみしいママ」にさよなら, Sayonara Ibu yang Kesepian!

Image
Memang buku ini umurnya sudah tua, diterbitkan pertama kali tahun 1997, tapi curhatan2 para ibu di dalamnya masih familiar. Kesimpulannya, proses menjadi ibu yang bahagia hari ini mungkin hampir sama dengan para ibu generasi 10 tahun lalu. Buku ini berisi 6 bab yang masing2 diawali dengan curhatan2 para ibu yang merasa kesepian lengkap dengan keluhan2nya masing2. Tentu saja ibu kesepian disini tidak identik dengan ibu rumah tangga, banyak juga curhatan ibu bekerja yang merasa kesepian karena merasa mendidik anak hanyalah tanggung jawab yang harus dipikul sendirian oleh seorang ibu. Kemudian dipaparkan statistik hasil survey mengenai topik yang dibahas pada bab tersebut, dan diakhiri dengan ulasan dan saran dari senpai mama atau dari konselor.

ママは働いたらもっとスゴイぞ!Kalau Ibu juga bekerja tentu lebih hebat!

Image
Buku terbitan 2007 dtulis oleh 和田清華 (Sayaka Wada) yang memang motivator, jadi sebagian besar pesan2-pesanya tidak terlalu baru. Mungkin karena beliau juga seorang ibu dengan 2 anak, tulisannya terasa lebih tepat sasaran. Sambil baca buku ini saya jadi secara tidak sadar menyamakan penulisnya dengan aktivis ibu bekerja 勝間和代 (Kazuyo Katsuma). Tapi belakangan ibu ini sering banget ngomong di TV...ketimbang aktivis mungkin lebih cocok dibilang celebritis ya.