Lanjutan Tataplah anak-anak kita こどもへのまなざし, Masami Sasaki (10)
Memasuki bab terakhir, penulis menyampaikan pesan kepada dua pelaku penting pengasuhan anak (pada tahap penting 0-6) yaitu pengasuh di daycare/guru TK dan kepada orangtua.
Kepada guru TK, penulis menekankan bahwa pilihan profesi menjadi pengasuh daycare maupun guru TK pasti didasari akan rasa cinta pada anak-anak, dan secara langsung berarti cinta kepada sesama manusia. Mencintai anak termasuk di dalamnya turut menerim...a asal usul anak-anak, termasuk orangtua mereka. Ada kalanya prinsip pendidikan TK berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan orangtua murid, atau bahkan gaya pengasuhan orangtua "menghapus" segala usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh pengasuh/guru di daycare/TK.
Kepada guru TK, penulis menekankan bahwa pilihan profesi menjadi pengasuh daycare maupun guru TK pasti didasari akan rasa cinta pada anak-anak, dan secara langsung berarti cinta kepada sesama manusia. Mencintai anak termasuk di dalamnya turut menerim...a asal usul anak-anak, termasuk orangtua mereka. Ada kalanya prinsip pendidikan TK berbeda atau bahkan bertolak belakang dengan orangtua murid, atau bahkan gaya pengasuhan orangtua "menghapus" segala usaha yang dilakukan dengan sungguh-sungguh oleh pengasuh/guru di daycare/TK.
Penulis menekankan bahwa, anak-anak yang sudah terlanjur salah asuh, biasanya kerap "berulah" untuk mendapatkan perhatian. Anak-anak ini sudah terlanjur kehilangan rasa percaya diri dan kurang merasa secure, sehingga seakan ingin "menguji" pengasuh/guru TK apakah dapat menerima mereka meskipun mereka sering menyusahkan. Anak-anak ini, tidak seperti anak-anak yang memiliki rasa percaya diri dan percaya pada orang lain, apabila diberitahu, atau dilarang, mereka menangkap larangan sebagai ancaman, dan orang yang melarang seakan-akan menjadi musuh mereka. Tidak seperti anak-anak pada umumnya yang ketika dilarang atau malah dimarahi mereka dengan ringan menerimanya, "oh aku tadi salah" atau "oh ternyata tidak boleh" dan menganggap larangan itu tak lebih sebagai pelajaran baru. Oleh karena itu, penulis menekankan sikap sabar, jangan sampai memarahi sampai sedikit demi sedikit anak-anak itu dapat mempercayai pengasuh/guru.
Sikap kepada orangtua mereka juga harus lembut dan welas asih. Mungkin orangtua anak-anak itu juga dibesarkan dengan cara yang sama dan memiliki luka yang sama. Hargailah usaha mereka, dan rengkuhlah mereka, percayalah jika mereka merasa lebih baik dan bahagia, maka mereka akan lebih baik lagi dalam pengauhan anak-anak mereka. Tapi bukan berarti pengasuh/guru TK tidak memiliki batasan, karena sama halnya dengan kasus medis fisik, tindakan korektif/penyembuhan bisa gagal. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri, dan berangan-angan seandainya pihak sekolah lebih mendapat dukungan orangtua maupun pihak lain. Selayaknya seorang dokter yang telah memvonis umur pasien tinggal 3 bulan, maka upayakanlah sang pasien mendapatkan 3 bulan masa yang terbaik. Demikian pula masa anak-anak selama dalam pengasuhan daycare/TK, jadikanlah masa-masa yang indah yang dapat mereka kenang kelak ketika dewasa.
Sikap kepada orangtua mereka juga harus lembut dan welas asih. Mungkin orangtua anak-anak itu juga dibesarkan dengan cara yang sama dan memiliki luka yang sama. Hargailah usaha mereka, dan rengkuhlah mereka, percayalah jika mereka merasa lebih baik dan bahagia, maka mereka akan lebih baik lagi dalam pengauhan anak-anak mereka. Tapi bukan berarti pengasuh/guru TK tidak memiliki batasan, karena sama halnya dengan kasus medis fisik, tindakan korektif/penyembuhan bisa gagal. Tidak perlu menyalahkan diri sendiri, dan berangan-angan seandainya pihak sekolah lebih mendapat dukungan orangtua maupun pihak lain. Selayaknya seorang dokter yang telah memvonis umur pasien tinggal 3 bulan, maka upayakanlah sang pasien mendapatkan 3 bulan masa yang terbaik. Demikian pula masa anak-anak selama dalam pengasuhan daycare/TK, jadikanlah masa-masa yang indah yang dapat mereka kenang kelak ketika dewasa.
Comments
Post a Comment