Serba-serbi Buku Jepang; (3) Memilih Buku untuk Dibaca
Gambar diambil dari sokunousokudoku |
Kembali melanjutkan tulisan serial serba serbi buku Jepang, kali ini saya akan menulis tentang cara memilih buku untuk dibaca. Mengapa penting untuk menulis tentang hal ini? Jawabannya adalah karena setiap tahun banyak sekali buku yang diterbitkan. Oleh karena itu penting sekali untuk memilih buku yang ingin kita baca, supaya kita tidak menghabiskan terlalu banyak waktu untuk memperoleh semua informasi yang kita inginkan dari buku yang sudah diterbitkan.
Setiap tahun di Jepang diterbitkan sekitar 71 ribu buah buku baru (info dari sokunousokudoku ). Jika kita mulai membaca satu buah buku setiap hari sejak usia 10 tahun, hingga misalnya sampai usia 80 tahun, berarti seumur hidup kita hanya bisa membaca 3.640 buah buku saja!
Nah bisa dibayangkan bukan betapa memilih buku yang tepat itu sangat penting tapi juga sulit?! Lalu bagaimana strategi memilih buku untuk dibaca dengan cepat dan tepat?
Sebelumnya kita harus memastikan tujuan mengapa kita membaca buku. Sebagian besar kita membaca buku selain untuk mengumpulkan informasi, juga untuk memperdalam atau memutakhirkan apa yang menjadi perhatian maupun keahlian kita, dan jangan lupa tujuan lainnya, semisal untuk menikmati hobi, memanfaatkan waktu luang, bahkan untuk relaksasi.
- Daftar buku baru yang diterbitkan setiap tahun
Jika kita menjadikan buku sebagai sumber informasi maka kita harus selalu memastikan bahwa informasi yang kita dapatkan adalah yang termutakhir atau yang paling update. Oleh karena itu pastikan kita mendapatkan informasi tentang judul buku-buku terbaru tentang bidang yang sedang kita dalami. Biasanya setiap penerbit mengeluarkan daftar judul buku-buku terbaru berdasarkan genre.
2. Rekomendasi buku baru
Kalau kita sudah memilih buku baru berdasarkan genre favorit atau pengarang yang kita sukai atau kategori buku tertentu, mem-follow blog buku yang merekomendasikan buku baru adalah lebih efisien. Kita tidak usah menghabiskan banyak waktu meneliti buku satu per satu, bahkan biasanya ulasan tentang buku itu juga disertakan, sehingga kita bisa memiliki cukup informasi untuk kemudian membeli atau membaca buku baru yang tepat sesuai dengan yang kita inginkan. Misalnya Rekomendasi buku unik Gramedia, atau kalau di Jepang, banyak sekali informasi rekomendasi buku yang dikeluarkan oleh penerbit maupun toko buku. Bahkan Book Off, sebagai jaringan toko buku bekas besar di Jepang juga mengeluarkan rekomendasi buku terbaik setiap tahun seperti di sini. Yang tak pernah ketinggalan saya cek setiap minggu adalah rekomendasi buku baru dari Nikkei Shinbun, koran ekonomi Jepang, yang memuat khusus ulasan buku baru dua muka penuh koran tersebut setiap hari Sabtu.
Bahkan di Jepang tersedia rekomendasi buku dalam bentuk buku, dengan rekomendasi yang juga unik. Misalnya, saya ada sebuah buku tentang rekomendasi buku untuk dibaca anak perempuan usia 14 tahun, atau buku tentang rekomendasi buku untuk dibaca mereka yang akan membangun rumah, atau buku tentang rekomendasi buku untuk dibaca tentang Anak Berekebutuhan Khusus, dan banyak lagi macamnya. Buku-buku ini selain menyajikan informasi pada umumnya, ada juga yang disertai review yang benar-benar membuat penasaran! Tehnik memasarkan buku yang keren sekali!
Buku Rekomendasi Novel Remaja bertema keluarga dari amazon |
3. Website ulasan buku atau info buku
Selanjutnya adalah tentang memilih buku yang tidak mesti harus kudu wajib baru, tapi buku tentang sesuatu yang kita tergelitik untuk mencari tahu sesuatu, yang biasanya sudah menjadi perhatian kita, atau suatu informasi yang menambah pengetahuan yang menjadi spesialisasi kita. Bisa saja buku itu adalah buku lama, buku minor yang hanya diterbitkan secara pribadi tanpa pemberitahuan luas, atau buku yang meskipun kita inginkan, sangat sulit untuk kita dapatkan.
Biasanya saya mendapatkan informasi ini dari blogger buku yang menyediakan ulasan buku yang menjadi minat utama mereka. Atau blogger buku yang mengulas buku dengan gaya yang unik. Atau memang sumber informasi buku-buku yang istimewa dan langka.
Saya juga mengikuti sosial media perpustakaan pribadi, atau pencinta buku dengan tema tertentu, misalnya tentang sejarah, bahasa, dan peradaban islam yang memang menjadi minat utama saya. Contohnya adalah pencinta buku yang satu ini.
Zubair Bookshelf |
4. Katalog Perpustakaan
Sebenarnya informasi katalog perpustakaan saya gunakan sebagai alat penyaring. Jadi kalau saya menemukan buku baru yang informasinya dari nomor 1 sd 3 di atas dan saya ingin membacanya, biasanya saya cek dulu apakah tersedia di perpustakaan. Karena pada dasarnya saya sudah tidak mungkin membeli buku baru tanpa melepaskan buku lama yang ada di rumah. Dan ini sangat sulit! Jadinya saya memilih membaca buku perpustakaan dan rela tidak membelinya.
Tapi tentu saja buku yang saya inginkan tidak selalu tersedia di perpustakaan. Sehingga kalau saya kebetulan sedang sangat ingin membaca sesuatu yang baru, biasanya saya membuka laman perpustakaan dan mencari dari judul-judul buku yang baru saja di-stok di perpustakaan, atau judul-judul buku yang paling sering dipinjam atau yang sedang dipesan untuk disediakan pihak perpustakaan.
Saya juga sudah mulai menggunakan aplikasi perpusnas untuk membaca buku-buku Bahasa Indonesia online, tapi ternyata tidak kontinyu, karena biasanya buku sudah harus dikembalikan sebelum selesai dan entah bagaimana saya lupa atau tidak bisa memperpanjang!
5. Bibliografi
Sebenarnya bibliografi adalah sumber informasi tentang buku yang paling saya andalkan. Sebagian besar buku-buku yang saya baca biasanya saya temukan dari bibliografi buku-buku yang saya baca selama ini. Saya akan terus mencari buku yang di-referensikan di bibliografi sampai ketemu, dan saya biasanya akan terus membaca referensi yang ada sampai saya bisa memuaskan rasa ingin tahu saya. Karena sering kali saya menemukan penulis yang saya tidak pernah kenal dari bibliografi buku penulis lain, dan kalau sekali saja membaca bukunya dan penasaran, maka saya akan terus mencari dan membaca buku-buku lain dari penulis yang sama, sampai saya bosan!
6. Jodoh
Terakhir, adalah cara yang paling membuat hati berdebar-debar dan excited sekali. Saya senang mengunjungi toko buku dan iseng membaca-baca tanpa membeli (di Jepang disebut tachiyomi artinya baca sambil berdiri).
Saya tidak menyediakan waktu khusus untuk ke toko buku, tapi seringkali saya mampir ke toko buku untuk membunuh waktu. Jika saya kebetulan ada janji untuk ketemuan dengan teman, atau bahkan untuk menghadiri pengajian ibu-ibu dari rumah ke rumah, saya menyengajakan untuk datang lebih cepat dan mampir di toko buku di sekitar stasiun tujuan.
Biasanya saya akan berputar-putar dan meraih buku apa saja yang menarik minat. Kalau ternyata setelah beberapa saat, saya tidak sanggup mengembalikannya lagi ke rak, berarti saya harus membacanya. Biasanya saya langsung meraih smartphone dan mengecek katalog perpustakaan, kalau ada langsung saya pesan untuk meminjam. Kalau tidak ada, saya akan galau beberapa saat, tapi kebanyakan berakhir dengan nekad membelinya juga. Misalnya ketika saya membeli buku Jika malam panjangmu sunyi, raihlah penamu.
Nah begitulah cara saya memilih buku untuk dibaca, bagaimana dengan Anda?
Comments
Post a Comment