Flowers for Algernon by Daniel Keyes, Charlie si Jenius Dungu oleh Daniel Keyes

 

 

Memindahkan tulisan tentang buku Flowers for Algernon dari timeline Facebook beberapa tahun lalu. Teringat pernah membaca buku ini dan menulis ringkasan ceritanya di hape, karena kebetulan menonton berita bahwa buku ini kembali booming di generasi muda Jepang. Padahal ini adalah buku lawas. 

Flowers for Algernon (Daniel Keyes, pertama muncul sebagai cerpen tahun 1959) Algernon adalah seekor tikus percobaan yang mendapatkan operasi enzim otak untuk meningkatkan intelejensinya. Tikus yang dapat mengingat jalan keluar dari puluhan labirin, lebih cepat bahkan dari seorang manusia.

Charlie Gordon, adalah seorang laki-laki berusia 36 tahun yang hanya memiliki IQ 68 (IQ manusia normal sekitar 100), yang sangat ingin menjadi pintar, supaya bisa berbincang-bincang dengan orang lain tentang topik-topik yang menarik; politik, ilmu pasti dan agama. Charlie Gordon pun direkomendasikan oleh gurunya, Miss Alice untuk mendapatkan operasi yang sama dengan Algernon.

Betapa Charlie kemudiian menjadi sangat cerdas, mulai dari dapat bekomunikasi lisan dan tulisan dengan baik, mulai mendapati bahwa Miss Alice itu cantik, menguasai puluhan bahasa asing, dan mencapai puncak kecerdasaan, intelegence plateu. 

Kecerdasan yang kemudian membuatnya lebih dulu tahu tentang efek keseluruhan dari operasi enzim otaknya dan otak Algernon. Lebih dulu tahu dari kedua orang Professor yang mengoperasinya dan mempresentasikan keberhasilan operasi tersebut ke seluruh dunia. Sebuah campur tangan manusia untuk menjadikan manusia-manusia yang retardasi menjadi manusia-manusia jenius! Charlie kemudian memimpin risetnya sendiri dan menulis, "The ALgernon-Gordon Effect: A Study of Structured and Function of Increased Intelegence", yang menyimpulkan bahwa, "Artificially induced intelligence deteriorates at the rate of time directly proportional to the quantity of the increase", kecerdasan buatan akan menurun secara proporsional dengan kecepatan dan kenaikan intelejensia yang dihasilkan. 

Charlie melihat penurunan mental yang cepat pada Algernon, yang sudah pasti akan terjadi juga pada dirinya. Charlie yang awalnya adalah seorang laki-laki yang dengan IQ 68 tapi ramah dan lembut, kemudian menjadi laki-laki yang jenius dengan IQ 185 tetapi angkuh dan dingin, lalu kemudian kembali menjadi laki-laki dengan IQ 68 tapi kehilangan kehangatan dan keramahannya, kehilangan kemanusiaannya. Charlie kemudian bahkan menolak semua bantuan yang ditawarkan untuk mengatasi penurunan intelejensi nya yang sangat cepat. 

Lalu berkejaran dengan waktu, Charlie menemui keluarganya satu per satu, keluarga yang telah mengguratkan masa kecil yang perih, pedih dan sedih. Charlie memaafkan mereka satu-per satu. Charlie pun memboyong Algernon dan membersamainya hingga Algernon menghembuskan nafas terakhirnya. Charlie, selagi masih kuat, melangkahkan kakinya ke tempat penampungan manusia-manusia dengan keterbelakangan mental, yang dulu ketika ia kecil sangat ia takuti, meninggalkan sebuah pesan kepada Alice dan tim penelitinya, "jangan lupa menaburi bunga di makam Algernon".

Comments

  1. Duuuh ga kebayang yaaa kalo begitu. Tiba2 jadi genius tp dengan cepat juga turun lagi. Malah bisa kehilangan sisi sosial ramah dan lainnya. 😞. Menariiik mba, aku coba cari di ipusnas dulu bukunya, kalo ga ada baru beli πŸ˜„

    ReplyDelete
    Replies
    1. Harusnya ada yaaa, karena termasuk novel klasik. Bagi linknya kalau ada di ipusnas hi3. Saya juga baru bulan ini bacain ebook ipusnas.

      Delete
  2. Aissssh sedih yaaa... Kebayang dia yg tadinya retarded, bisa merasakan jenius sesaat. Lalu balik lagi seperti semula bahkan lebih parah 😣. Tapi salut di saat ingatannya masih berfungsi, dia langsung prepare apa2 yg perlu. Yg nulis juga jenius rasanya πŸ‘

    ReplyDelete
    Replies
    1. Maaf yang ini baru kelihatan komennya, tapi aku tayangin yaaaa. Btw konon tadinya tulisan ini serial ya. Terus ada saatnya tulisan ini disensor juga, karena menggambarkan terlalu riil ketika tokoh utama mulai mengerti ketertarikan lawan jenis, rasa cinta, nafsu, sex dan lain-lain. Manusia itu kompleks banget ya.....sampe2 kita kadang gak sanggup menganalisis diri sendiri apalagi baca analisis orang lain.

      Delete

Post a Comment

Tulisan Terpopuler

Antara Angelina Jolie dan Marie Kondo

Selesai sudah tugas membesarkan anak! 子育てはもう卒ζ₯­γ—ます oleh Miu Kakiya

Submission oleh Michel Houellebecq