Serba-serbi Buku Jepang; (1) Ukuran, Harga, dan Genre
Kekaguman saya yang paling besar adalah betapa imutnya buku-buku yang mereka baca di dalam kereta. Ukuran buku imut itu hanya setelapak tangan saja. Kemudian kekaguman akan harga buku imut-imut tersebut yang rata-rata hanya sekitar 30-50 ribuan rupiah. Bayangkan!
Belum lagi kalau mengunjungi toko buku bekas, buku-buku imut itu hanya dijual seharga 10 ribuan saja!
Tapi waktu itu saya hanya bisa melongo, karena tidak bisa berbahasa Jepang, mustahil membaca buku-buku bahasa Jepang dengan huruf kanji yang sulit itu .
Keinginan membaca cukup dipuaskan dengan membaca buku-buku berbahasa Inggris di perpustakaan daerah, yang koleksinya sangat menyedihkan karena jumlahnya sedikit sekali.
Bahkan di toko-toko buku pun sedikit sekali dijual buku berbahasa Inggris, lagipula harganya sangat mahal. Jangan tanya buku-buku bekasnya, lebih sedikit lagi, itupun dengan harga yang tidak masuk akal untuk ukuran buku bekas!
Ukuran Buku dan Harganya
Buku-buku Jepang dengan ukuran yang berbeda |
Setelah saya sedikit demi sedikit berlatih membaca buku berbahasa Jepang, barulah saya mengenal berbagai ukuran buku-buku yang diterbitkan di Jepang.
Berawal dari suatu pagi saat saya menonton berita di TV tentang sebuah novel baru pemenang penghargaan karya novel bergengsi yang konon ceritanya sederhana dan tulisannya sebagian besar dalam huruf hiragana. Penulisan huruf kanji yang seperti cacing joget diusahakan seminim mungkin. Jadilah saya penasaran ingin membeli novel itu.
Singkat cerita, setelah berlelah-lelah pergi ke Kinokuniya di Shinjuku, saya mendapatkan novel itu.
Ternyata novel itu berwujud hard cover selayaknya buku-buku biasa (bukan buku imut-imut idaman saya), dan hargnya mahal sekali!
Tentu saja dengan sedikit berat hati saya membeli buku itu. Tapi kejadian itu membuat saya mulai memperhatikan ukuran buku-buku dan bagaimana sebuah buku diterbitkan di Jepang dengan ukuran yang unik itu.
Ukuran Buku di Jepang
Ada beberapa ukuran buku yang umum diterbitkan di Jepang. Bukan hanya ukurannya, tapi juga edisinya. Ada buku yang diterbitkan berjilid-jilid, dalam kemasan eksklusif dengan sarung buku (sleeve case), atau seperti lumrahnya cetakan hard cover atau soft cover, juga buku saku yang ekonomis.
Berikut gambar ukuran penerbitan secara umum di Jepang berdasarkan ukurannya: dimulai dari ukuran buku yang paling kecil, disebut bunko 文庫, buku umum, majalah, tabloid, hingga yang terbesar yaitu harian surat kabar/koran.
![]() |
Dimensi ukuran buku di Jepang, diambil dari Daiichi Shinsatu |
Ternyata penerbitan buku yang paling lumrah di Jepang adalah ukuran B5, A5. Untuk novel biasanya ukurannya adalah B6, dan dua ukuran khusus buku Jepang bunko 文庫, dan sinsho 新書.
Visualisasi ukuran buku di Jepang, diambil dari lowcost print |
Ukuran Buku Unik di Jepang, Genre dan Penerbitnya
Tankobon 単行本
Shinsho 新書
Bunko 文庫
Ukuran buku paling kecil, hanya 105x148 mm. Biasanya untuk novel, manuskrip, kumpulan puisi. Ukuran ini biasanya dipilih ketika menerbitkan buku untuk jumlah pembaca yang besar dengan harga yang ekonomis.
Buku-buku laris juga biasa diterbitkan kembali dalam ukuran ini supaya bisa dibaca oleh siapa saja karena harganya jauh lebih terjangkau dibanding saat buku ini diterbitkan pertama kali dalam ukuran tankobon. Jadi sebuah novel yang awalnya diterbitkan dalam ukuran tankobon, bisa diterbitkan kembali dalam ukuran bunko setelah beberapa waktu. Nah, biasanya kalau saya meminjam buku di perpustakaan, saya mengincar buku dalam versi bunko-nya yang berukuran kecil.
Pencinta buku tentu lebih memilih mengoleksi buku favoritnya dalam ukuran ini, karena ringkas sehingga dapat menyimpan buku dalam jumlah yang besar meskipun tempatnya terbatas.
![]() |
Diterjemahkan dari Valuebooks |
Udh speechless lah kalo baca ttg kebiasaan baik orang Jepang, mulai budaya antri, buang sampah sampai baca buku. Waktu aku ke Jepang dulu, juga seriiing melihat orang2nya baca buku dalam kereta.
ReplyDeleteJadi tahu juga kalo ukuran buku di sana bermacam2 mba. Enak juga kalo ada buku saku yaaa. Aku pernah liat di toko buku gramedia, tp ga banyak pilihan kalo di sini
Sekarang lebih banyak yang hape-an tapi ternyata itu juga baca buku juga banyak.
DeleteIya, buku bacaan biasa bentuk kecil yang portable, butuh bangeut! Saya gak bisa baca buku di hape kalo di kereta :)