Serba-serbi Buku Jepang; (2) Pernak-pernik Buku

Setelah membahas kekaguman terhadap buku imut orang Jepang yang seukuran telapak tangan, mari kita membahas sesuatu yang membuat saya kembali terkagum-kagum, yaitu Aksesoris Buku Jepang yang imut-imut dan cantik-cantik bangeuuut!

Dari beberapa macam jenis aksesoris, saya memilih 3 macam saja untuk dibahas; sampul buku, pembatas buku, dan dompet buku.

1. Sampul Buku ブックカバー (bukkukabaa)

Kalau anda membeli buku di toko buku Jepang, biasanya saat membayar di kasir anda akan ditanya apakah anda ingin buku anda disampul. Jika iya, mereka akan menyampulnya dengan kertas cokelat berlogo toko buku tersebut. Kasir-kasir toko buku sangat lihai menyampul, saya suka memperhatikan jemari mereka seperti sedang bermain sulap saja.

Seperti lumrahnya, fungsi sampul buku tentunya untuk melindungi buku yang kita baca dari keringat, debu, kotoran, atau mungkin jika anda seperti saya yang membaca sambil nyemil, anda akan sangat membutuhkan sampul buku untuk melindunginya dari remah camilan. Selain itu, sampul buku juga memberikan anda privasi ketika membaca buku di kendaraan umum, karena judul buku tidak langsung terlihat oleh penumpang lain.

Tapi selain itu, tentu saja sampul buku bagi pencinta buku adalah teman setia, yang menemani kita dalam setiap petualangan dengan setiap buku yang sudah atau akan kita baca. Itulah sebabnya, bermacam-macam sampul buku dijual di Jepang sebagai aksesoris buku dengan berbagai macam bahan baku dan dengan gaya bervariasi, sehingga bahkan bisa dipilih sesuai dengan kepribadian si pembaca bukunya.

sampul buku nan cantik

Foto di atas sampel best seller sampul buku dari COVERS, sebuah toko khusus penjual bookcover. Karena ukuran buku-buku di Jepang bermacam-macam, tentu saja ukuran sampul buku juga ikut turut disesuaikan dengan ukuran buku yang diterbitkan secara umum. 

Selain itu, ada juga sampul buku adjustible, cukup memiliki satu buah sampul saja yang bisa diatur menyeseuaikan dengan ukuran buku yang sedang kita baca. Atau, kita bisa juga membuat sampul buku yang unik milik kita sendiri. Saya pernah menyampul buku dengan artikel koran yang mudah-mudahan dianggap "keren" karena topiknya kelihatan susah dibaca, hahaha!

Cara menyampul buku dengan bookcover

Ada berbagai macam desain book cover, tapi yang umum biasanya seperti gambar di atas yang saya ambil dari sebuah Katalog Furusato Nouzei pemerintah daerah di Jepang yang menghadiahkan book cover kepada pembayar pajak. 

Ya, book cover juga bisa menjadi sebuah kado yang manis untuk seorang pencinta buku! Apalagi kalau book cover itu juga merupakan jahitan tangan si pemberi kado sendiri, si penerima tentu akan merasa sangat tersanjung, bukan? Hmm, terbayang kalau memberikannya kepada si kutu buku ganteng yang sedang kita taksir dan dia memakainya terus menerus!

2. Pembatas Buku しおり (Shiori)

Pernak-pernik buku berikutnya adalah pembatas buku, atau shiori dalam bahasa Jepang. Ngomong-ngomong, nama perempuan di Jepang banyak yang menggunakan kata shiori. Kalau saya mendengar kata Shiori, yang terbayang adalah pembatas buku, padahal arti kata shiori bisa bermacam-macam tergantung huruf kanji yang dipilih.

Pembatas buku ini juga banyak sekali macamnya, baik dari bahan, desain, ukuran dan bentuknya. Meski ada juga buku-buku yang saat dijual sudah berpita untuk pembatas, tapi menggunakan pembatas buku memberikan kenikmatan tersendiri. Karena benar-benar memanjakan indera kita.

Kalau anda seperti saya, yang membaca beberapa buku secara berbarengan, maka anda akan membutuhkan beberapa pembatas buku, bukan? Nah, menggunakan berbagai macam pembatas buku memberikan relaksasi bagi pengindera kita, misalnya bila pembatas menggunakan bahan yang halus, bermotif alami yang menyejukkan mata, atau ada juga yang dilengkapi quote favorit.

pembatas-buku-unik-tren-Jepang
Contoh pembatas buku unik dari kayu berukir nama pemilik

Sama dengan sampul buku, pembatas buku juga bisa dibuat customize seperti foto di atas (produk dijual di marketplace Crema). Pembatas buku dibuat unik satu per satu sesuai pesanan.

Tentu saja kita bisa membuat pembatas buku sendiri. Saya biasanya menggunakan coretan-coretan anak yang saya laminating lalu saya gunting, diberi lubang, lalu digantungi pita atau tali halus. Atau bisa juga menggunakan kertas origami yang dibuat segitiga dan disematkan di sudut buku. Pernah juga membuat pembatas buku dengan kertas karton yang ditempeli bunga dari pekarangan yang telah dikeringkan.

pembatas-buku-origami
Pembatas Buku dari Origami


3. Sampul Buku berbentuk Dompet

Terakhir, saya juga suka dengan sampul buku yang biasanya digunakan ketika bepergian. Biasanya bentuknya seperti tas kecil, entah menggunakan buckle atau zipper. Tapi yang biasanya saya lihat di kereta itu, yang digunakan bergaya maskulin, seperti sampul filing  dari kulit atau dari kertas hard cover.

Beberapa minggu lalu, dalam perjalanan di kereta, saya duduk bersebelahan dengan pembaca buku yang menggunakan sampul buku berbentuk dompet kulit yang elegan. Ngomong-ngomong, kalau saya naik kereta, pasti saya mencari "teman sehati" yang juga membaca buku beneran (maksudnya yang membaca buku fisik, bukan menggunakan kindle dan sebangsanya).

Saya benar-benar jatuh cinta dengan desain dompet buku si mas sebelah, yang menurut saya desainnya tidak seperti lazimnya dompet buku yang macho. Jadilah saya mencari-cari dompet buku yang kira-kira modelnya unisex tidak terlalu maskulin.

Ternyata harga dompet buku lumayan mahal! Belum lagi kalau kita harus membeli dompet buku satu set berbagai ukuran. Akhirnya saya melepaskan impian memiliki dompet buku dari kulit, dan mencari alternatif yang lain. Dan saya menemukan produk dompet buku kain tradisional Jepang yang didesain seperti dompet koin Jepang, atau biasa disebut gamaguchi がま口.

dompet-koin-Jepang-gamaguchi
Dompet buku ala Gamaguchi

Setelah ngubek berbagai macam marketplace, akhirnya saya memilih dompet buku ala gamaguchi dari ayanokoji, Kyoto. Karena produk ini dibuat oleh artisan kain Jepang ala Kyoto, tentu saja harganya juga lumayan, tapi tetap tidak semahal dompet buku dari kulit. Selain itu tersedia juga produk-produk dengan harga ekonomis yang cukup terjangkau. Desainnya juga bermacam-macam, termasuk dompet buku untuk anak-anak yang lucu-lucu bangeut! 

dompet-buku-unik-gamaguchi-Jepang
Dompet Buku Gamaguchi ukuran bunko pilihan saya


dompet-koin-gamaguchi-Jepang
Ukurannya pas, tapi masih bisa diselipi pulpen loh!

Oke deh, cerita pernak-pernih buku Jepang sementara saya batasi untuk tiga macam produk di atas, ya. Karena sebenarnya masih ada beberapa lagi yang menarik untuk dibahas, mungkin lain kali di blog post yang lain lagi. 

Pernak-pernik buku lumayan penting buat saya, karena membuat aktivitas membaca menjadi lebih menyenangkan. Bahkan ketika buku yang sedang saya baca ternyata kurang cocok, terlalu susah, atau membosankan. Pernak-pernik buku Jepang memberi saya dorongan untuk bertahan sampai halaman terakhir.

Comments

  1. Hampir sama dengan di sini ya, Mba. Tapi kalau sampul menyampul buku di toko buku, sepengalamanku, hanya di TM Bookstore saja nih yang begini. Sampulnya pun dari plastik bening tebal gitu. Kalau sampulnya dari kertas trus ada logo dari toko bukunya, jadi ngasih kesan tersendiri ngak sih? 🥰

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah seru juga kalo saya pulkam berburu pernak pernik buku etnik Indonesia. Mayan bisa dipamerin pas commute sama bookers orjep hihihi. Betul, karena sekalian promosi mungkin ya. Walaupun kalo udah tamat terus aku taro di lemari buku, sampul kubuang :(

      Delete
  2. Uwaaah bagus2 mbaaa. Aku tertarik Ama yg adjustable. Pasti berguna sih, secara buku kan beda2 size-nya yaa.

    Tp ini jrg ada yg transparant ya mba? Soalnya aku susun buku2ku di private libraryku based on penulis. Jadi punggung bukunya harus kliatan. Kalo tertutup cover yg ga transparant agak susah carinya 😅

    Kalo pembatas buku, aku kurang suka pakai. Selama ini pakai cara lipat. Oke, aku memang ga terlalu mikirin masalah kertas terlipat. Krn aku tipe yg penting halaman lengkap. Masalah kertas kuning, atau kusut, itu ga pernah aku perhatiin 😂.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Betul, adjustible itu praktis, ekonomis, ekologis hehehe.

      Wah aku harus mencontoh menyampul plastik buku, secara buku di rumah itu sampai rusak-rusak, karena debu dan lembab.

      Aih saya termasuk yang anti melipat atau mencoret buku, harapannya biar laku kalau dijual lagi hahaha. Kenyataannya saya gak pernah bisa menjual buku yang udah dibeli...hiks.

      Perlu ditulis tersendiri ini tentang menyimpan buku. Btw...mau dong intip private libarary mbak Fanny :)

      Delete

Post a Comment

Tulisan Terpopuler

Flowers for Algernon by Daniel Keyes, Charlie si Jenius Dungu oleh Daniel Keyes

Antara Angelina Jolie dan Marie Kondo

Selesai sudah tugas membesarkan anak! 子育てはもう卒業します oleh Miu Kakiya