卵の緒 by 瀬尾まいこ Tali Pusar oleh Maiko Seo
Judul : 卵の緒 (Tali Pusar) Penulis : 瀬尾まいこ Halaman : 193 halaman Penerbit : MagazineHouse Terbit : Tahun 2002 ISBN : 4-8387-1388-6 |
Novel ini pemenang ぼっかん文学賞 ke-7, tahun 2002. Penulisnya, Maiko Seo, adalah seorang Guru Bahasa Jepang di SMP. Meskipun penulis sudah menerbitkan banyak novel, dia tidak meninggalkan pekerjaannya sebagai guru.
Sebenarnya novel ini terdiri dari dua buah cerita, Tali Pusar dan 7's Blood. Keduanya bertema tentang keluarga yang nyeleneh. Tali Pusar sendiri saya terjemahkan dari 卵の緒 mungkin dibaca tamago no cho, yang artinya tali telur. Mungkin yang dimaksud adalah placenta.
Mengapa placenta?
Karena kisah berawal dari seorang anak laki-laki kelas 5 SD bernama Ikuo yang dibesarkan oleh ibunya, seorang orangtua tunggal, belajar di sekolah bahwa setiap orangtua pasti menyimpan tali pusar atau placenta anak-anaknya. Selalu merasa kalau dia adalah seorang anak yang dibuang sejak kecil, Ikuo bermaksud membuktikan keabsahannya sebagai anak kandung jika memang ibunya menyimpan tali pusarnya di rumah.
Ditanya tentang tali pusar, sang Ibu yang nyentrik bisa saja memalingkan perhatian Ikuo. Dengan memberikan sebuah kotak cupu, ternyata berisi kepingan kulit telur. Ikuo yang terheran-heran bertanya, "Lho, kok ini isinya kulit telur?". "Yah, memang kamu kan lahirnya dari telur!", jawab ibunya memasang wajah tak bersalah.
Begitulah, dialog-dialog yang lucu antara Ikuo yang lugu, dengan ibunya yang pinter berkelit menjadi daya tarik novel ini. Pun ketika sang ibu jatuh cinta, mulai berkencan, memperkenalkan sang pacar, yang lalu kemudian menjadi ayah baru Ikuo, hingga ketika akan lahir calon adik bayi, semua berlangsung dalam dialog yang unik dan lucu.
Dialog yang serius hanya terjadi ketika pada akhirnya sang ibu menceritakan asal muasal hubungannya dengan Ikuo. Ternyata Ikuo bukan anak kandungnya! Dan bahkan tidak ada hubungan darah sama sekali. Pada akhirnya, Ikuo hidup berbahagia dengan keluarga barunya yang lengkap; seorang ayah, ibu, dan adik perempuan yang diberi nama Ikuko.
Di cerita 7's Blood, tema yang diangkat juga sama.
Tentang seorang ibu orangtua tunggal dan anak gadis semata wayangya yang baru kelas 2 SMA bernama Nanako (ngomong-ngomong nana artinya 7 dalam bahasa Jepang, Ko adalah akhiran nama yang umum untuk anak perempuan di Jepang). Sang ayah meninggal dunia, dan ternyata selain meninggalkannya berdua dengan dengan sang ibu, juga meninggalkan seorang anak haram dari istri simpanannya!
Nah, si anak haram ini, yang bernama Nanao (O adalah akhiran nama yang umum untuk anak laki-laki) terpaksa harus tinggal di rumah Nanako karena ibu biologisnya harus mendekam di penjara akibat melakukan tindak kekerasan. Sang ibulah yang mengurus supaya mereka tinggal bersama, dan Nanako tidak habis pikir mengapa ibunya membuat keputusan yang aneh itu.
Tak lama setelah Nanao tinggal serumah dengan Nanako, sang ibu harus dirawat di rumah sakit. Jadilah kedua anak ini tinggal bersama. Bisa dibayangkan kecanggungan Nanako yang harus serumah dengan seorang anak laki-laki kelas 6 SD yang ternyata sangat dewasa dan terampil dalam pekerjaan rumah tangga.
Awalnya Nanako sangat membenci "kesempurnaan" Nanao yang terkesan seperti dibuat-buat demi mendapatkan perhatian, kasih sayang, atau pengakuan dari Nanako dan Ibunya. Tapi pada suatu saat, Nanako menyadari bahwa itulah hal yang alamiah terjadi pada anak-anak yang tumbuh dalam lingkungan tidak sehat, dengan orang dewasa yang dengan tega menganiaya seorang anak hanya karena mereka berlaku selayaknya seorang anak yang selalu merepotkan!
Kesadaran itu pun menjadi sebuah sikap penerimaan.
Ketika akhirnya sang Ibu meninggal dunia, mengertilah Nanako, bahwa niat utama sang Ibu mengajak Nanao tinggal di rumahnya adalah untuk memberikan seorang anggota keluarga, yang memiliki hubungan darah dengannya, walaupun hanya dari pihak ayah.
Nanako menyadari hubungan darah ini adalah hubungan yang tidak dapat terpisahkan oleh apapun. Tidak seperti hubungannya dengan teman atau bahkan pacar yang selalu baik dan mengasihinya.
Sayang sekali, saat bonding antara Nanako dan Nanao telah terjalin sangat kuat, Nanao harus kembali ke rumah ibu biologisnya yang telah menghabiskan masa hukumannya di penjara.
Di bagian akhir novel, penulis menceritakan latar belakang penulisan novel ini. Sebagai anak perempuan yang besar dalam rumah dengan seorang ibu dan seorang nenek saja, ia merasa sangat merindukan hidup dalam sebuah keluarga yang utuh. Walaupun tentu saja arti keluarga tidak melulu harus seperti keluarga pada umumnya, karena tali kekeluargaan yang erat tetap hadir dalam keluarga yang tidak tipikal sekalipun. Seperti kekeluargaan Ikuo dengan ayah, ibu, dan adiknya yang tanpa ada ikatan darah. Atau seperti kekeluargaan Nanako dengan Nanao yang justru hadir dari perempuan yang "merusak" tatanan keluarga idealnya.
Duuuh menariiiik mba. Pengen deh baca bukunya yg terjemahan kalo ada. Cerita Ikuo dengan ibunya juga kocak, apalagi dengan kemampuan si ibu ngeles kalo ditanya 😄😁.
ReplyDeleteIya saya suka genre buku begini, tapi sepertinya gak ada yang minat menerjemahkan ya. Karena bukan best-seller di Jepang. Betul, kemampuan ngeles itu penting hihihi
Deletetema ceritanya familiar dengan kehidupan sehari-hari atau tentang keluarga. Nggak terlalu berat juga ya inti ceritanya.
ReplyDeleteCerita soal Ikuo lucu juga ini :D
Iya betul, relate dengan kehidupan kita juga. Aku suka karakter Ikuo, anak yang baik. Kadang ibunya suka kasih syarat dia kerjain ini itu dulu baru dijawab pertanyaannya, dan si Ikuo ini nurut aja :p
Delete