あなたへー川崎愛美 For You oleh Manami Kawasaki
Judul : あなたへ (For you) Penulis : 川崎愛美 Halaman : 204 halaman Penerbit : Shogakukan Tahun : 2005 ISBN : 4-09-386151-X |
Novel ini memenangkan salah satu kompeteisi kepenulisan bergengsi untuk penulis novel pemula 小学館文庫小説賞 ke-6 tahun 2005. Penulisnya, Manami Kawasaki baru berusia 15 tahun saat itu.
Seperti apa novel yang ditulis oleh penulis pemula berusia 15 tahun, dan apa yang membuatnya memenangkan kompetisi ini?
Novel ini menampilkan kisah seorang gadis berusia 15 tahun dengan seorang pemuda yang juga berusia 15 tahun. Mereka bersekolah di sekolah yang berbeda, dan kebetulan bertemu dalam acara Festival Sekolah, yang menampilkan karya-karya seni para siswa yang bergabung dalam kegiatan ekstra kurikuler sekolah.
Berawal dari keresahan sang gadis yang saat itu diajak oleh temannya menghadiri festival sekolahnya, untuk menghiburnya karena baru saja putus cinta. Hingar bingar musik di panggung utama membuatnya berlari dan menyepi ke sebuah ruangan, yang ternyata adalah ruang pameran klub fotografi. Tertegun memandangi sebuah foto bertema Balon Sabun, kesedihan melanda sang gadis dan airmatanya membasahi kedua belah pipinya. Tak sadar, ternyata di sampingnya telah berdiri seorang pemuda, sang fotografer.
Mungkin pembaca bisa menebak, ini adalah kisah cinta monyet, kisah remaja yang baru mengenal cinta.
Novel ini ditulis dalam bentuk surat, dari sang gadis kepada sang pemuda. Surat ini menceritakan kembali pertemuan mereka, kegundahan hati sang gadis, cara berkomunikasi mereka yang unik, pertemuan mereka yang hanya 2 atau 3 kali saja, itu pun terjadi secara tidak sengaja, hingga ke akhir kisah mereka. Pertemuan-pertemuan yang terjadi saat ada kegiatan sekolah yang terbuka untuk umum, tanpa janji untuk bertemu sebelumnya. Tidak ada kata-kata "nembak", tidak ada mengobrol melalui telepon ataupun chat, apalagi kencan! Sang teman yang menjadi penyebab pertemuan pertama kali mereka, kadang menjadi penghubung jika benar-benar diperlukan.
Komunikasi pun hanya berjalan satu arah, melalui surat dari sang gadis kepada sang pemuda. Yang tak pernah terbalas hingga kisah berakhir. Saat berbicara langsungpun, mereka tidak banyak bertukar kata, hanya saling mengerti, atau meyakini hati mereka saling mengerti.
Terbukti, hati mereka memang terpaut. Ketika sang gadis pada suratnya meminta untuk bertemu di suatu tempat pada waktu tertentu. Yang datang pada waktu yang telah ditetapkan itu hanyalah getaran hati yang keras dan getir. Sang pemuda tidak datang, bahkan setelah sang gadis menunggu berjam-jam, hingga akhirnya menyerah dan beranjak bersama matahari yang hampir tenggelam.
Terbangun di tengah malam karena mimpi pertemuan yang aneh dengan sang pemuda. Sang gadis menerima telepon dari sang teman yang mengatakan bahwa sang pemuda telah meninggal dunia!
Sejak awal novel, pembaca memang sudah tahu kalau surat ini ditujukan kepada sang pemuda yang telah tiada, tapi tetap saja ketika kisah bergulir hingga mendekati saat-saat berita meninggalnya sang pemuda tiba, hati ini seakan ikut tercabik-cabik.
Novel ini tidak menggambarkan karakter secara fisik, bahkan hingga akhir kisah, seluruh karakter tidak bernama. Tidak ada plot yang turun naik, bolak-balik, apalagi sebuah plot twist! Kekuatan utama novel ini adalah pada kata-kata yang mengalir menggambarkan pergolakan hati sang gadis, bagaimana ia meresapi setiap perasaan yang ada.
Rasa pertama yang ia alami adalah, keihlasan menerima diri sang pemuda seutuhnya. Senyumnya yang malu-malu, kesulitannya mengungkapkan perasaannya, kecanggungan bertukar sapa, tatapan matanya yang penuh kasih, dan yang terakhir, keindahan yang dia tampilkan melalui foto-foto hasil jepretan kameranya. Komunikasi searah melalui surat-surat itu kemudian menunjukkan perasaan yang sama pada sang gadis terhadap dirinya sendiri, keihlasannya menerima dirinya sendiri apa adanya.
Rasa ihlas menerima sang pemuda, dan menerima dirinya sendiri secara apa adanya inilah yang disebut "cinta". Karena setelah perasan ihlas menerima, maka sang gadis menyadari cintanya kepada sang pemuda dan kepada dirinya sendiri. Rasa cinta inilah yang kemudian memberikan kekuatan untuk mengasihi seseorang yang dicintainya, apapun kondisinya, apapun kenyataan hidup yang menimpanya. Sehingga setelah kematian sang pemuda, dia meyakini akan sanggup menjalani kehidupan tanpa sebelah cintanya.
Di akhir suratnya, sang gadis baru menyatakan "I love you", setelah berulang kali berjanji untuk meneruskan hidupnya dengan tegar dan lurus.
Membaca novel ini, di bagian awal terasa berat untuk melanjutkan, karena pembaca yang sedikit demi sedikit mengenali perasaan hati sang gadis akan merasa tak sanggup menghadapi bagian ketika sang gadis menerima kabar kematian sang pemuda. Tapi setelah akhirnya sampai ke bagian itu, pembaca akan merasa harus bergegas membaca hingga ke akhir surat, karena ingin memastikan sang gadis akan baik-baik saja.
Selesai membaca buku ini, terasa rindu yang membuncah ingin membaca kisah-kisah lain yang ditulis oleh penulisnya. Sayang sekali, sepertinya novel ini adalah satu-satunya novel sang penulis yang terbit. Atau bahkan hanya satu-satunya novel yang pernah ia tulis?
Baca reviewnya aja udah terasa nuansa harunya, apalagi baca novelnya. Memang sepertinya kekuatan novel Jepang itu pada karakter dan celebrating little things ya... Beberapa novel Jepang yang saya baca dan menceritakan kisah sederhana justru bikin nangis tapi hati hangat.
ReplyDeleteBetul, mengharu-biru. Sempat terpikir mungkin karena 15 tahun masih murni, masih innocent. Untuk genre2 seperti ini memang bikin hati hangat, ya. Tapi mungkin jarang yang diterjemahkan ke Bahasa Indonesia.
DeleteAku penasaran pengen baca sbnrnya mba 😍😍. Terkadang isi novel yang simpel, menekankan pada aliran diksi yg menggugah emosi, lebih bikin kita teringat terus dengan isi ceritanya. Aku jrg baca novel Jepang, pernah beberapa kali tp mostly thriller sih.
ReplyDeleteIya thriller Jepang banyak peminatnya memang. Kebetulan saya senengnya yang model begini, simpel dan santai menikmatinya. Tapi kalau sedih begini jadi bikin kepikiran terus gak, siy....jangan-jangan ini kisah nyata pengarangnya, terus itu pengarangnya sekarang giman hidupnya he3....
Delete