Posts

Showing posts from July, 2018

Didodoho Lahar; Lalakon Galunggung Bitu oleh Adjat Sudradjat

Image
Gambar diambil dari  Penerbit Kiblat Utama Lagi, sebuah buku berbahasa Sunda. Bila diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia, buku ini berjudul, Dalam Intaian Lahar: Kisah Meletusnya Galunggung disini. Buku ini berkaitan langsung dengan saya, bukan apa-apa, saya adalah kelahiran Tasik dan mengalami peristiwa Gunung Galunggung meletus pada tanggal 4 April 1982. Sama seperti sang penulis, Prof. Dr. Ir. H Adjat Sudradjat, M.sc. Penulis adalah ahli Geologi dan ahli Vulkanologi, saat membaca profil penulis dan pendahuluan buku ini, saya mendapat gambaran kalau buku ini adalah buku tentang Vulkanologi dalam bahasa Sunda, yang dibungkus sedemikian rupa sebagai novel dengan penutur seorang Guru Desa, Jang Guru. Lucunya, tokoh Nyai yang menjadi "bumbu" utama dalam buku ini, tadinya saya pikir adalah anak perempuan Jang Guru yang hilang dalam pengungsian. Maklum, saat saya mengungsi usia saya baru 5 tahun. Saya mengingat betul 24 jam sebelum dan sesudah gunung Galunggung meletus; malam i

Toko Buku AA, Lawang Suryakancana, Bogor

Image
Foto: Miftahul Farid Kalau anda berkesempatan berjalan mengitari Kebun Raya Bogor, di sisi selatan anda akan menemukan gerbang merah besar layaknya pintu masuk ke area Pecinan, Lawang Suryakancana. Selain terkenal dengan macam-macam kulinernya, ternyata saya malah menemukan sebuah toko buku yang unik! Toko Buku AA, bagaikan oasis di tengah gurun pasir. Setelah panas2 becek2 blusukan di pasar becek Lawang Saketeng, saya bahagia berteduh disini sambil membaca-baca buku, baru maupun usang. Toko buku ini lebih mirip perpustakaan, tenang dan lengang. Bedanya, dilatarbelakangi suara siaran radio berbahasa sunda! Lantai 1 toko ini tampak seperti toko alat tulis sekolah dan perkantoran pada umumnya. Tapi ketika anda naik ke lantai 2, anda akan menemukan ruangan yang luas dan lengang. Rak-rak yang penuh buku-buku digolongkan berdasarkan tema, dan tema yang disediakan cukup lengkap. Buku anak-anak diletakkan di meja-meja rendah, sebagian buku tampak sudah berdebu dan usang. Tapi tentu saja buku

Surat-surat Ti Jepang Jilid 1 oleh Ajip Rosidi (1)

Image
Buku ini menampilkan jilid pertama dari 4 jilid buku-buku surat2 Ajip Rosidi selama bermukim di Jepang selama 22 tahun. Jilid pertama berisi surat-surat yang ditulis selama Ajip tinggal di Kyoto dalam kurun 6 bulan, Juli sd Desember 1980 atas undangan The Japan Foundation, kebetulan berbarengan dengan bulan Ramadhan saat musim panas di Jepang. Selain membahas urusan pekerjaan di tanah air, berkabar dengan keluarga, surat2 Ajip juga membahas keruwetan dunia politik yang juga mempengaruhi dunia sastra dan budaya.