Thursday, March 15, 2018

8 Hal yang Harus Dilakukan Ibu Rumah Tangga untuk Kembali Bekerja oleh Chyntia Usui

Judul : 専業主婦が就職するまでに
やっておくべき8つのこと
Penulis : Chyntia Usui
Jumlah Halaman : 220 halaman
Penerbit : Kadokawa Publishing
Tahun : 2017
ISBN : 9784040692395
Buku yang direkomendasikan seorang teman untuk saya baca, 専業主婦が就職するまでにやっておくべき8つのこと, 8 hal yang harus dilakukan senggyou shufu, 専業主婦, ibu rumah tangga, jika kembali bekerja. Chintya Usui (58 tahun), penulis buku ini, adalah seorang Filipina keturunan china yang mendapat beasiswa ke Jepang, kemudian bekerja dan menikah dengan orang Jepang. Hanya bekerja full time selama 2 tahun, lalu kemudian memilih "karir" sebagai ibu rumah tangga, mengikuti suami yang bertugas sebagai diplomat ke berbagai negara.

Pilihan Chintya saat itu adahal pilihan terbaik, istilahnya kachi gumi, 勝ち組. Siapa yang menyangka jaman bergulir, dan kini pilihan menjadi seorang ibu rumah tangga dipandang sebelah mata. Negara dan pemerintah Jepang mendorong wanita untuk bekerja, mencurahkan anggaran untuk memfasilitasi mereka bekerja di luar rumah.
Lalu, para ibu rumah tangga yang telah "purna tugas" membesarkan anak seperti Chintya, saat itu berusia 47 tahun, merasa menjadi generasi yang tersisihkan. Semua sibuk memikirkan para ibu yang 10 tahun lebih muda, yang masih harus membesarkan anak sekaligus bekerja, melupakan generasi Chyntia yang sudah siap kembali bekerja tapi tidak mendapatkan perhatian dan dukungan yang cukup.
Chyntia sendiri, setelah 17 tahun menjadi ibu rumah tangga, kembali bekerja karena ditawari menggantikan seorang ibu kantin di sebuah sekolah internasional di Bangkok. Kembali ke Jepang, sempat melamar berbagai pekerjaan dan "beruntung" diterima sebagai resepsionis. Kini Chyntia berada di puncak karirnya sebagai seorang eksekutif sebuah hotel bintang 5 di Jepang.
Menulis buku ini, Chintya berharap wanita yang ingin berkonsentrasi penuh sebagai ibu rumah tangga tetap memikirkan masa depan karir mereka kelak, saat anak-anak besar dan mengepakkan sayap mereka meninggalkan sarangnya, sudachisuru , 巣立ちする. Menjadi seorang "Wanita Karir" dapat menjadi pilihan saat tugas sebagai seorang ibu rumah tangga berakhir. Tidak ada yang sia-sia jika seorang wanita konsisten menerapkan 8 hal yang disarankan Chyntia, untuk dilakukan seorang ibu rumah tangga mempersiapkan diri kembali bekerja, di usia akhir 40-an bahkan 50-an.

Delapan hal yang harus dilakukan tersebut adalah: 
  1. Menjalani tugas keseharian ibu rumah tangga sebagai karir, artinya seratus persen mencurahkan perhatian pada kesempurnaan rumah tangga, pendampingan suami, dan membesarkan anak-anak.
  2. Memperlakukan keluarga selayaknya sebuah perusahaan, artinya memikirkan baik-baik setiap keputusan pengeluaran keuangan sebagai investasi maupun beban untuk memelihara kesinambungan kehidupan sehari-hari.
  3. Mempelajari setiap keahlian baru dari dasar-dasarnya, layaknya seorang profesional, meskipun yang dipelajari adalah keahlian domestik, misalnya memasak, perawatan rumah, perawatan kesehatan keluarga, dan lain sebagainya.
  4. Menyediakan waktu dengan konsisten, meskipun sebentar, untuk terus mempelajari hal yang diminati.
  5. Aktif dalam organisasi, baik POMG maupun kegiatan relawan di lingkungan sekolah atau lingkungan tempat tinggal.
  6. Menetapkan tujuan, batas waktu dan standar yang ingin dicapai dalam berkegiatan. Hal ini penting untuk memberikan perasaan kepuasan atas pencapaian diri, dan erat kaitannya dengan pembentukan rasa percaya diri.
  7. Menjaga penampilan dan kebugaran fisik.
  8. Mempersiapkan hati untuk kembali bekerja saat tugas sebagai ibu rumah tangga, khususnya ketika anak-anak sudah mandiri, atau meninggalkan rumah.

Tentang buku yang ditulisnya, Chyntia berharap dirinya dapat menjadi "role model" bagi bagi wanita muda yang berharap menjadi ibu rumah tangga tapi mendapat tentangan di tengah "tren" menjadi wanita karir saat ini. Bahwa wanita dapat berperan ganda sebagai ibu bekerja dan sebagai ibu rumah tangga, ryouritsu, 両立, tidak berarti harus dilaksanakan secara bersamaan, tapi dapat dijalani sesuai perencanaan/timing dan harapan masing-masing. Chyntia memberikan sudut pandang baru, bahwa work-life balance bukan hanya pilihan untuk diputuskan untuk jangka waktu yang singkat, tapi pilihan untuk dipertimbangkan bagi seluruh usia kita. Buku ini memberikan perasaan positif bagi ibu rumah tangga yang seringkali merasa bersalah, telah mementingkan partisipasi kepada keluarganya, ketimbang memberikan sumbangsih kepada masyarakat, atau rasa bersalah karena merasa tidak sepenuhnya mengembangkan potensi dirinya sendiri. Bahkan bagi mereka yang merasa tidak punya pilihan, dan dibayangi takut akan penyesalan kelak jika anak-anak sudah dewasa.

Berikut curahan hati Chyntia saat merefleksi tentang keputusannya meninggalkan karir untuk menjadi ibu rumah tangga: 

私は専業主婦になったとき、正直に言えばひとかけらほどの無念があった。仕事を辞めるという無念だが、それもさっぱり捨てて気持ちを切り替え、子育てに邁進した。だから、いっさい後悔はない。ただ、仮定として、あのまま仕事を続けていたらと考えてみることはある。だが、どこをどう考えても、両立の道はなかったと思う。私にはこの道にしかなかった。そして、仕事を辞めたからといって、娘の母親になったからといって、自分の可能性が実らなかったなどとはまったく思わない。そうではない。娘の母親になったからこそ、自分が持っている才能すべてをいま、実らせることができる。

Ketika saya kemudian menjadi seorang ibu rumah tangga, saya merasa marah dan tak berdaya. Marah karena harus berhenti bekerja, tapi saya membuang jauh perasaan itu, dan mendedikasikan hidup untuk membesarkan putri saya. Karenanya, saya tidak pernah menyesal. Memang sesekali saya pernah membayangkan bagaimana seandainya saya tetap terus bekerja. Tapi saya sadar, bagaimanapun juga saya tidak punya pilihan. Meskipun berhenti bekerja, meskipun telah menjadi seorang ibu, maka tidak berarti saya telah gagal mengembangkan potensi diri saya sendiri. Justru, dengan berkonsentrasi sepenuhnya membesarkan anak, kini saya mengerti, saya telah berhasil mengembangkan potensi diri dengan maksimal hingga saya dapat menjadi seperti sekarang ini. p.192





6 comments:

  1. wah keren euy bisa kerja lagi di usia yang seharusnya sudah pensiun. tapi kayaknya malah bagus kayak gitu ya soalnya kan kadang di usia pensiun ini orang tua kadang kena post power syndrom. dengan bekerja mungkin bisa membuat mereka lebih bahagia

    ReplyDelete
    Replies
    1. betul, tantangan terberat selain menjaga ketajaman otak, kebugaran fisik tapi keluwesan bergaul dengan yang lebih muda, apalagi misalnya pas atasan jauh lebih muda.

      Delete
  2. Pingin juga ya, mengejar karier di usia senja di saat anak2 sdh tidak lagi begitu membutuhkan kita

    ReplyDelete
    Replies
    1. yupe, selesai karir di rumah mulai karir di luar rumah, ideal banget yaaaa

      Delete
  3. wiii... keren euy bukunya, inspiring banget ya kak.. penting emang buat emak2 merencanakan hidup sampai masa pasca anak2 mandiri :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyaaa...bikin semangat buat yang udah emak, dan bisa buat referensi perencenaan hidup buat calon emak :)

      Delete