Sejarah Ilmu Ekonomi 経済学の歴史 oleh Masahiro Nei (2)

Sampai juga ke bab tentang John Maynard Keynes, figur ekonom ke-9 dari 12 orang ekonom yang ditampilkan dalam buku Sejarah Ilmu Ekonomi oleh Masahiro Nei.

Saya terpaksa kecewa, karena tidak secuilpun kisah pribadi Keynes yang diangkat. Pernikahannya dengen balerina Lydia Lopokova pada tahun 1925 setelah bercerai dengan suami pertamanya. Juga pandangan rendah sastrawati elit Bloomsbury Group, seperti Virginia Woolf dan lain-lain kepada sang istri, yang pada masa itu dekat dengan Keynes. Seluruh informasi ini saya dapat dari wiki dan review buku sejenis karangan penulis lain, yang bahkan bergosip tentang homoseksualitas Keynes. Biografi singkat Keynes dalam buku ini hanya menyebutkan tanggal lahir dan tanggal meninggal saja, selebihnya berisi kiprah Keynes dan karya-karya besarnya. Kesannya penulis terpaksa harus mengambil "jatah" jumlah halaman untuk biografi Keynes saking banyaknya ide-idenya tidak cukup untuk ditulis di bagian pembahasan, atau mengira semua pembaca sudah mengenal Keynes yang sangat tersohor. Awalnya sempat terlintas mungkin karena di masa Keynes, ilmu ekonomi sudah sangat berkembang, bahkan Keynes dianggap gong terakhir ilmu ekonomi layaknya Newton di bidang natural sience, sehingga penulis memutuskan biografi ekonom selanjutnya tidak dibahas. Tapi setelah mengintip biografi ekonom ke-10, Joseph Alois Schumpeter, ternyata tetap penuh drama dan kisah percintaan!
Kehebohan ala sinetron bukan pada biografi singkat Keynes, tapi pada pertentangan setelah Keynes wafat; terutama bagian the rise and fall of Keynesian Economics. Mulai dari Paul A Samuelson yang menyatakan bahwa campur tangan pemerintah melalui kebijakan fiskal dan moneter ala Keynes dibutuhkan dalam jangka pendek, untuk mengembalikan ekonomi ke kapasitas penuhnya. Tapi setelah itu Classical Economics (dipelopori Adam Smith dan David Riardo) sebagai ekonomi mainstream akan memegang kendali (disebut pandangan Neo Classical).
Lalu kritik Milton Friedman yang menyatakan campur tangan pemerintah ala Keynes hanya akan berhasil dalam jangka pendek, karena dalam jangka panjang, tingkat pengangguran akan tetap ada meskipun ekonomi beroperasi dalam kapasitas penuh (disebut natural unemployment, pengangguran yang sudah alami/kodratnya terjadi), dan menganjurkan ekonomi cukup ditopang dengan pengendalian inflasi melalui penerbitan uang secara tetap (k%-rule) sesuai dengan tingkat pertumbuhan yang aktual (disebut pandangan monetarist).
Dipertajam lagi oleh Robert E. Lucas jr yang bahkan berpendapat ekonomi ala Keynes bahkan tidak berpengaruh dalam jangka pendek, karena orang memiliki ekspektasi yang rasional, sehingga kebijakan moneter hanya akan mempengaruhi inflasi dan tidak menurunkan jumlah pengangguran.
Lalu muncul nama Joan Robinson (disebut sebagai guru ekonomi peraih nobel Amartya Sen dan Joseph E. Stiglitz) yang saya belum pernah mendengarnya, yang menyebut Paul A Samuelson sebagai Anak Haram Keynesian (Bastard Keynesian). Menurut Joan Robinson, campur tangan pemerintah ala Keynes terbukti berhasil karena dalam kondisi perang, sehingga semua faktor produksi tersedot untuk membiayai peperangan (disebut Post Keynesian).
Terakhir, Gregory Mankiw yang menggunakan pendekatan mikroekonomi dalam kebijakan ekonomi makro ala Keynes (disebut New Keynesian), walaupun menurut penulis, Mankiw hanya memberikan argumen untuk mematahkan kritik Lucas diatas.
Entah benar tidaknya catatan ini, sosok Joan Robinson kelihatan dekat dengan pandangan pribadi penulis. Menurutnya, yang menjadikan Keynes berbeda dengan ekonom lain adalah perlakuannya terhadap ilmu ekonomi; bukan sebagai pseudo-science tapi sebagai moral science. Penulis bahkan mengutip penuh Keynes yang meyebut "ekonomi apel" berikut:

I also want to emphasise strongly the point about economics being a moral science. I mentioned before that it deals with introspection and with values. I might have added that it deals with motives, expectations, psychological uncertainties. One has to be constantly on guard against treating the material as constant and homogeneous in the same way that the material of the other sciences, in spite of its complexity, is constant and homogeneous. It is as though the fall of the apple to the ground depended on the apple’s motives, on whether it is worth while falling to the ground, and whether the ground wanted the apple to fall, and on mistaken calculations on the part of the apple as to how far it was from the centre of the earth.

Kutipan Keynes yang juga "dipejeng" di situs Post Keynesian 
Selesai 10 bab, masih adakah kisah dramatis ala sinetron di 2 bab terakhir?

Seperti apa kisah dramatis para ekonom dalam buku ini, silakan baca

Comments

Tulisan Terpopuler

Antara Angelina Jolie dan Marie Kondo

Selesai sudah tugas membesarkan anak! 子育てはもう卒業します oleh Miu Kakiya

Submission oleh Michel Houellebecq