The Twelve Men Who Made Japan
Sebuah buku lama yang saya baca sekitar tahun 2007, ketika saya sedang giat-giatnya belajar bahasa Jepang. Buku bilingual bahasa Jepang dan bahasa Inggris ini saya pinjam dari perpustakaan daerah. Buku yang tadinya saya pilih acak hanya karena bilingual ini ternyata sangat mengesankan. Kalau seorang bertanya kepada saya, seperti apa sih Jepang? saya akan menjawabnnya dengan bonus penjelasan mengapa-nya, yang saya dapat dari hasil membaca buku ini.
Pada bagian pendahuluannya, menjelaskan mengapa memaparkan sejarah Jepang melalui karakter-karakter pelaku sejarahnya, juga mengapa 12 orang inilah yang terpilih, termasuk tokoh fiktif dan orang asing; Hikaru Genji dari buku terkenal The Tale of Genji juga Jenderal Mc Arthur yang bukan orang Jepang. Kalimat pembuka buku ini, History is interesting! mengapa sejarah itu menarik? karena sejarah merupakan catatan pencapaian manusia. Sejarah bukan sekedar mengingat tanggal dan kejadian (meskipun hal ini juga penting, dan buku ini juga dilengkapi linimasa yang menyandingkan sejarah Jepang dengan sejarah Dunia), tapi juga membuka wawasan mengenai suatu negara, topografinya, hubungan antar pelaku-pelaku sejarah, dan yang terpenting; dampaknya terhadap kehidupan kita di masa kini. Itulah sebabnya buku ini memilih memaparkan sejarah Jepang melalui kiprah 12 orang, yang dianggap representatif dan meninggalkan pengaruhnya hingga membentuk Jepang seperti yang kita kenal saat ini.
Karakteristik fisik Jepang yang pertama, adalah tanahnya yang cocok untuk budidaya padi, ketimbang memelihara ternak. Salah satu karakteristik penting bangsa-bangsa di Asia yang dianggap "pemakan rumput", sangat berbeda dengan bangsa Eropa dan Amerika yang dianggap "pemakan daging". Kedua, posisi Jepang yang terisolasi tapi tidak terasing, too far for large armies to invade, but near enough for culture to reach (hal. 27). Jepang tidak terjamah "imperialisme Barat" (kecuali 5 tahun kependudukan Amerika setelah kekalahan Jepang di Perang Dunia II), tapi terjangkau pengaruh budaya dan teknologi dari bangsa yang lebih dahulu maju saat itu, seperti China dan Korea. Karakteristik ketiga, sekaligus yang terpenting adalah, penduduknya yang homogen, apapun yang terjadi, penduduk Jepang sadar sepenuhnya mereka merupakan satu kesatuan entitas.
Dalam kurun waktu puluhan tahun saja Jepang mengalami perubahan yang drastis. Dari kejatuhan ekonomi setelah kekalahan perang lalu bangkit hingga sempat menjadi nomor 2 di dunia. Setelah itu mengalami stagnasi ekonomi sejak pecahnya economic bubble di akhir tahun 80-an, tenggelam dalam apa yang disebut "the lost decade" di era 90-an, dan menjadi negara yang lebih dahulu mengalami masalah deflasi berkepanjangan, near zero interest rate, penuaan penduduk, bahkan ancaman penurunan jumlah penduduk karena rendahnya angka kelahiran. Informasi dan teknologi dapat merubah kondisi suatu negara dengan cepat, tetapi karakter atau kepribadian suatu bangsa yang terbentuk perlahan selama ratusan tahun sangat sulit untuk dirubah, karena sudah mendarah daging. Karakter dan kepribadian Jepang inilah yang menurut penulis, merupakan pengaruh dari 12 orang yang dianggap penting dan representatif, masing-masing dibahas dalam satu bab tersendiri.
- Pangeran Shotoku - memadukan ajaran Shinto, Budha dan Confuchu
- Hikaru Genji - tokoh fiktif yang mencerminkan karakter politisi Jepang
- Minamoto no Yoritomo - pertama kali membentuk pemerintahan dua lapis; kekuasaan riil/nyata dan formalitas
- Oda Nobunaga - pahlawan dalam sejarah yang tak pernah ada
- Ishida Mitsunari - kekuatan birokrat menengah yang dapat menggerakkan kekuatan besar.
- Tokugawa Ieyasu - mengubah orientasi dari hanya sekedar growth menjadi stabilitas
- Ishida Baigan - menciptakan filosofi rakyat Jepang yang tekun dan hemat
- Okubo Toshimichi - menciptakan sistem birokrat
- Shibusawa Eichi - menciptakan kapitalisme ala Jepang
- General Douglas McArthur - menciptakan Jepang sebagai Amerika yang ideal
- Ikeda Hayato - menciptakan Jepang sebagai negara ekonomi superpower
- Matsushita Konosuke - menciptakan manajemen dan filosofi gaya Jepang
Kesulitan membaca buku ini mungkin terletak pada latar belakang sejarah Jepang, misalnya era pemerintahan kekaisaran, shogun/samurai dan alur peperangan dimasa senggoku jidai. Sebelum membaca buku ini, mungkin lebih baik membaca buku sejarah Jepang yang bersifat umum dan sederhana untuk memahami alur sejarah yang melatarbelakangi setiap tokoh yang ditampilkan. Tetapi secara umum, tujuan penulisan buku untuk meunjukkan "kepribadian" Jepang yang terbentuk karena pengaruh para tokoh ini tersampaikan dengan baik dan memuaskan telah tercapai.
Ditulis dalam rangka ikut berpartisipasi di Asia Pacific History Reading Challenge
akhirnya terbuka wawasan saya sedikit tentang Jepang...hehehe...
ReplyDeletelanjutkan teh..duduk manis menunggu :)
siap Bang Epi :)
ReplyDelete