Posts

Showing posts from November, 2017

Bersama-sama Membesarkan Anak 手をつなぐ子育て oleh Katsuyuki Hiroki (2)

Bagian 2: Anak Putus Sekolah Menurut definisi kementerian pendidikan Jepang tahun 2003, seorang anak (usia wajib belajar 6-15 tahun) disebut Putus Sekolah atau futoukou 不登校, jika absen dari sekolah selama total 30 hari dalam 1 tahun, di luar alasan sakit atau alasan ekonomi. Dalam kelompok anak putus sekolah ini, penulis menitikberatkan pembahasan pada anak-anak yang sebenarnya ingin pergi ke sekolah tapi tubuhnya "menolak", misalnya tiba-tiba sakit kepala, sakit perut, atau bahkan tidak memiliki tenaga sama sekali. Suatu kondisi fisik yang timbul karena masalah psikologi yang dialami anak-anak/remaja karena kondisi di sekolah, secara khusus disebut toukoukyohi 登校拒否.  Seiring dengan tren bertambahnya angka anak-anak putus sekolah, terutama masalah toukoukyohi karena faktor psikologis ini, pihak pemerintah pun mengupayakan penyelesaian melalui beberapa pendekatan, salah satunya dengan menambahkan jam konsultasi pribadi guru dengan murid, satu hal yang menurut penulis tida

Bersama-sama Membesarkan Anak 手をつなぐ子育て oleh Katsuyuki Hiroki (1)

Image
Judul : 手をつなぐ子育て Penulis : Katsuyuki Hiroki Penerbit : Kamogawa Shuppan Tahun : 2005 Jumlah Halaman : 213 ISBN 9784876998807 Bagian I Krisis Pengasuhan Anak "It takes a village to raise a child", sebenarnya anak-anak dibesarkan tidak hanya oleh kedua orangtuanya, tapi secara bersama-sama dengan sesama warga sedusun. Sebuah kalimat yang mungkin sekarang sudah tidak berlaku lagi. Penulis menyebut kondisi pengasuhan anak (dalam bahasa Jepang, kosodate 子育て), sudah memasuki masa krisis. Penyebab pertama adalah, menurunnya kemampuan berkomunikasi pada anak-anak , dan erat kaitannya dengan penyebab kedua, yaitu terpusatnya fokus pengasuhan anak hanya kepada kedua orangtuanya, bahkan lebih sempit lagi, kepada ibunya saja . Penulis yang kelahiran tahun 1945, mengalami masa kecil yang keras karena kekalahan Jepang dalam PPD II, menyebut pengasuhan anak di masanya masih lebih mudah ketimbang pengasuhan anak di masa kini, saat Jepang justru lebih makmur secara ekonomi. Pe