Mendadak Ekonom
Pernahkah anda mendengar celetukan, "ngaji lagi gih!", saat ada diskusi tentang suatu peristiwa dan dialog agama di dalamnya? atau celetukan "udah lupa ya pelajaran makroekonomi?", saat ada perdebatan tentang suatu kebijakan ekonomi baru? jawaban atas celetukan-celetukan ini macam-macam, "ya sudah, kita setuju untuk berbeda", atau "Ah saya lebih baik diam dan meninggalkan perdebatan". Hasil akhirnya? dialog berakhir, menyisakan kekesalan yang kemudian akan muncul lagi saat ada peristiwa baru yang menjadi topik pembicaraan. Pengetahuan minimal penting untuk menjadikan dialog hidup dan menjadi pembelajaran buat pesertanya, bukan debat kusir atau tempat adu kuat memaksakan pendapat. Pun meninggalkan pembicaraan karena putus asa dengan arah pembicaraan bukan keputusan yang bijaksana. Setiap kita harus terus belajar, supaya bisa membuat orang lain mengerti dan supaya kita bisa mengerti orang lain. Adalah sebuah buku setipis 250 halaman berjudul T